Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

Hermawi Taslim : Romo Leo Mali adalah Rahmat bagi PMKRI

211
×

Hermawi Taslim : Romo Leo Mali adalah Rahmat bagi PMKRI

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA.RELASIPUBLIK.COM- Ketua Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI, Hermawi Franziskus Taslim, menyebut sosok Romo Leo Mali,Pr merupakan sosok pendamping yang luar biasa. Terdidik dalam lingkungan pergerakan sejak remaja.

Romo Leo Mali sosok yang senantiasa mengisi tahun-tahun imamatnya dengan segala dinamika gerakan orang muda, khususnya dengan para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).

“Atas segala interaksi (dengan PMKRI) itu, saya mengucapkan syukur dan berterima kasih atas berkat Tuhan yang kami terima melalui Romo Leo Mali,” kata Hermawi Taslim, di Jakarta belum lama ini.

Romo Leo Mali,Pr dan Paus Fransiskus (Istimewa)

Di mata Taslim, Romo Leo Mali merupakan satu dari sedikit moderator (penasehat rohani) PMKRI yang dengan sepenuh hati mendampingi gerakan para mahasiswa hingga di tingkat lapangan. Tidak hanya mensupervisi, tapi juga menjadi mitra dalam pergulatan sehari-hari hingga menjadi kawan berdebat dan berdiskusi.

“Beliau lebih banyak berperan sebagai sahabat dan lawan tanding para mahasiswa dalam dialog-dialog intelektual mereka,” katanya kepada media ini.

Di mata Hermawi Taslim,Imam asal Keuskupan Agung Kupang ini adalah sosok ideal, tipikal yang pas sebagai pendamping mahasiswa.

“Ikatan emosional yang begitu kokoh tertanam, masih terasa hingga saat ini. Kami yang sudah lama meninggalkan bangku kuliah, masih nyambung dengan Romo Leo Mali, kapan saja di mana saja,” kisah tokoh Katolik Nasional yang kerap bertandang ke Vatikan,Roma itu.

Taslim mencontohkan, kerap ke Roma selalu mendapat pendampingan dari Romo Leo Mali. Bahkan selalu diajak ke berbagai narasumber hingga kalangan yang terkadang sulit untuk ditembus oleh orang-orang awam.

“Bagi saya, Romo Leo Mali sungguh sebuah rahmat,” ujarnya bersyukur.

Guna merefleksikan seluruh perjalanan bersama Romo Leo Mali, PMKRI bersama Forkoma PMKRI akan merangkai aktivitas khusus dalam rangka mensyukuri 25 tahun imamat imam yang merupakan anak sulung Seminari Menengah St. Rafael Oepoi Kupang,yang didirikan almarhum Uskup Mgr. Gregorius Mentero,SVD,Uskup Kupang tahun 1985 itu.

“Kita masih mengatur waktu yang pas dengan beliau,” ujar Hermawi Taslim.

O

Bersama Ign. Suharyo Kardinal

Diketahui, perayaan pesta perak Imam Projo Keuskupan Agung Kupang ini berlangsung di San Paolo al Martirio, Via di Acque Salvie-1, Tre Fontane, Roma, Italia. Perayaan dihadiri warga negara Indonesia, bersama tamu-tamu dari Swiss, Austria, Jerman, Palermo, hingga Dubes RI untuk Vatikan, Amrih Jenangkung, bersama istri dan sejumlah staf Kedubes.

Misa syukur 25 tahun imamat Imam yang hobi bermain gitar,sepak bola juga volly dimasa muda tersebut berlangsung di Gereja Kemartiran Santu Paulus. Hal tersebut, mengingat Romo Leo Mali tengah merampungkan studi doktoral di Roma.

Romo Leo Mali adalah anak angkat juga anak didik politisi,orator tersohor Bung Kanis Pari, eks Ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) NTT.

Anak cerdas itu menyelesaikan sekolah menengah pertama (SMP) St. Yosep Naikoten II Kupang. Leo Mali kemudian melanjutkan ke Semimari Menengah Atas Lalian di Atambua, Perbatasan Negara Timor Leste.

Ketika Keukupan Kupang resmi membuka Seminari Menengah St.Rafael Oepoi Kupang, Leo Mali bersama sekitar 6 seminaris lain asal Keuskupan Kupang ditarik kembali ke Oepoi dan menjadi angkatan I Seminari Menengah Oepoi Kupang.

Kala itu pastor prefek seminari Oepoi dipimpin oleh P.Yulius Bere SVD. Kegiatan pendidikan mata pelajaran khusus pendidilan calon Imam dilaksanakan di Seminari pada sore hari juga hari, sememtara pelajaran umum di SMA Katolik Giovani. **

  • Editor : Domi Dese Lewuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *