Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Ahmad Syaikhu Bertemu KSPSI Jabar, Komitmen Sejahterakan Kaum Buruh

518
×

Ahmad Syaikhu Bertemu KSPSI Jabar, Komitmen Sejahterakan Kaum Buruh

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu bertemu dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat di rumah makan Mang Engking, Kiara Artha Park, Kota Bandung, Selasa (1/10/2024).

Pertemuan tersebut dikemas dalam sebuah diskusi interaktif terkait kondisi industri dan buruh saat ini. Syaikhu didampingi anggota PKS dari Kota Bandung, yakni Asep Mulyadi.

Syaikhu mengatakan, para serikat buruh ini menginginkan kesejahteraan dan berbagai fasilitas kerja yang memadai. Syaikhu menangkap dari aspirasi-aspirasi tadi yang disampaikan para buruh agar tak ada lagi kesenjangan atau disparitas yang tinggi antara satu daerah dengan daerah lain.

“Tadi juga ada soal upah buruh. Upahnya harus semuanya ditaati. UMR itu sebagai bagian dari untuk ketaatan perusahaan-perusahaan memenuhi itu. Jangan ada lagi perusahaan yang membayar buruh di bawah UMR,” katanya.

Seringkali, lanjut Syaikhu, uang yang didapatkan buruh lantas karena sulitnya dalam hal transportasi membuat uangnya habis, sehingga hal itu dikeluhkan mereka.

“Hadirnya pemerintah, semisal memberikan sarana fasilitas untuk antarjemput jika memang tak memungkinkan oleh perusahaan. Tapi kalau memang sudah dimungkinkan perusahaan dan sudah berjalan dengan baik itu lebih bagus,” ucapnya.

Syaikhu pun berjanji jika terpilih nanti memimpin Jabar bersama Ilham Habibie, kepada para buruh ialah akan berkomitmen memajukan Jabar dan mensejahterakan para buruh. Dia berharap apa yang dilakukan hari ini bagian dari upaya perbaikan kaum buruh di Jabar. 

Disinggung terkait ancaman PHK yang saat ini menghantui kaum buruh, Syaikhu menegaskan hal tersebut akan menjadi fokusnya dan Ilham Habibie. Pasalnya, dalam dunia kerja saat ini tak ada yang ajeg alias tetap.

“Saya sepakat apa yang diungkapkan dalam diskusi tadi, penyelesaian buruh ini mesti dari hulu ke hilir. Jangan diselesaikan di tingkat hilir saja, tapi hulunya enggak. Kedua, kami berharap dalam masalah ketenagakerjaan ini ada kepastian hukum sehingga buruh bukan saja memikirkan besok menjadi buruh lagi atau tidak,” katanya.

Hal berikutnya, ialah berkaitan dengan pengangguran. Kata Syaikhu, dia dan kang Ilham bersepakat berusaha memperbanyak sekolah vokasi agar link and match antara dunia kerja dengan dunia pendidikan.

“Bagi mereka yang belum berhasil dan memiliki skill untuk masuk ke dunia kerja, maka dimulai sekolah vokasi yang mudah-mudahan akan dapat memfasilitasi. Mungkin ada sekolah vokasi ahli las, sekolah vokasi ahli dalam komputer atau digital marketing, dan sebagainya. Jadi, ketika lulus mereka bisa diserap oleh dunia kerja,” ujarnya.

Sementara itu Ketua KSPSI Jawa Barat, Jumhur Hidayat menyebut Ahmad Syaikhu dan ilham Habibie adalah sosok yang pas untuk memimpin Jawa Barat mendatang. Terlebih dirinya menilai ASIH lebih pro terhadap nasib pekerja. 

“Insyaallah dengan pak Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang juga konsen ke buruh, Jadi kita yakin kaum buruh merasa lega. Mudah-mudahan pasangan ini menang, insyaallah,” ungkapnya.

Ada sebanyak 15 organisasi buruh yang hadir dalam diskusi tersebut yang mewakili Jabar.

Sementara itu Ahman Nurdin, selaku Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik mengatakan langkah yang diambil Syaikhu dalam mendengarkan langsung aspirasi buruh menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan pekerja.

“Pertemuan ini mencerminkan bahwa Ahmad Syaikhu memahami betul isu-isu ketenagakerjaan yang dihadapi oleh buruh, termasuk masalah upah yang layak dan akses transportasi. Ini adalah langkah konkret menuju pemerintahan yang peduli pada rakyat pekerja,” ujarnya.

Ahman juga menekankan pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam menyelesaikan masalah buruh.

“Syaikhu dengan tegas menyampaikan bahwa penyelesaian masalah buruh harus dilakukan dari hulu ke hilir. Tidak hanya soal upah, tetapi juga kepastian hukum dan akses pendidikan vokasi. Ini adalah sinyal positif bagi dunia ketenagakerjaan di Jawa Barat,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *