JAKARTA – Calon gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut 3 Ahmad Syaikhu menghadiri acara Silaturahmi bersama tokoh dan guru ngaji di lingkungan paguyuban guru ngaji se-Jawa Barat di Hotel Gino Feruci Braga, Kota Bandung pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Dalam kegiatan tersebut, Syaikhu membeberkan tujuan kedatangannya untuk menyerap aspirasi dengan berdialog dengan para guru ngaji tingkat diniyah takmiliyah dan juga dari beberapa majelis taklim.
“Intinya saya menyerap keinginan dari mereka bahwa pemerintah provinsi perlu memerhatikan mereka dalam upaya untuk menyelamatkan SDM-SDM bangsa ini kedepan,” kata Syaikhu.
Dalam kesempatan itu, para guru ngaji ini turut memberikan dukungan pada pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie atau pasangan ASIH di Pilgub Jabar 2024.
Guru ngaji yang hadir dalam acara silaturahmi ini mengeluhkan mengenai kesejahteraan mereka termasuk insentif yang sempat diberikan di era pemerintahan sebelumnya.
Syaikhu berjanji, jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat, ia akan meningkatkan insentif bagi para guru ngaji di wilayah tersebut.
“Kami akan mengupayakan perbaikan insentif mereka. Bahkan, jika memungkinkan, anggaran daerah akan diperbesar demi memastikan kesejahteraan guru ngaji terpenuhi. Mereka berhak mendapatkan dukungan yang layak agar dapat terus bertahan dan bersemangat mengajar,” jelasnya.
Menurut Syaikhu, peningkatan insentif bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi juga demi memotivasi para guru ngaji yang berperan penting dalam membangun moral generasi muda.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan, guru ngaji memiliki peran vital dalam membimbing anak-anak agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif.
“Pendidikan moral yang mereka berikan sangat penting. Saat ini, banyak serangan terhadap anak-anak kita, dari narkoba hingga minuman keras. Tanpa keimanan yang kuat, mereka bisa terjerumus dalam perilaku yang meresahkan. Dengan mengaji, anak-anak memiliki landasan moral yang kokoh, dan itu sangat penting bagi masa depan bangsa,” tegas Syaikhu.
Sementara itu Ahman Nurdin selaku Anggota Dewan Pakar DPP PKS Bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik menyatakan keputusan Ahmad Syaikhu dalam menaikkan insentif guru ngaji di Jabar merupakan bentuk komitmenya dalam pengembangan SDM melalui nilai-nilai keagamaan.
“Keputusan Ahmad Syaikhu untuk memprioritaskan kesejahteraan para guru ngaji menunjukkan komitmen beliau terhadap pengembangan SDM yang berbasis nilai-nilai agama. Para guru ngaji memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak dan remaja, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan moral di era modern ini,” ucap Ahman.
Menurut Ahman, pendidikan agama tidak bisa dipisahkan dari pembangunan karakter bangsa dan kesejahteraan para pengajar agama harus menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk di tingkat daerah.
“Menambah insentif bagi guru ngaji adalah langkah yang tepat, karena mereka sering kali berperan di garis depan dalam pembentukan moral generasi muda, namun jarang mendapatkan penghargaan yang layak,” ucapnya.
Ahman juga menyebut kesejahteraan guru ngaji diperhatikan, hal ini akan meningkatkan motivasi dan kualitas pengajaran mereka. Di saat yang sama, Ahman berharap bahwa hal ini bisa menjadi kebijakan yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang bagi masyarakat, khususnya dalam menjaga moralitas dan keimanan generasi penerus.