Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Ahmad Syaikhu Soroti Stunting dan Rumah Tidak Layak Huni di Bandung Barat

75
×

Ahmad Syaikhu Soroti Stunting dan Rumah Tidak Layak Huni di Bandung Barat

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu, menyoroti kondisi rumah tidak layak huni dan permasalahan stunting di Kampung Cibolang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat melakukan kampanye blusukan pada Rabu (9/10/2024).

Dalam kunjungannya, ia didampingi Calon Bupati Bandung Barat, Didik Agus Triwiyono, Ketua DPD PKS KBB, Acep Hud Salahudin, mantan Ketua DPRD KBB, Rismanto, serta tim pemenangannya.

Tak sekadar menyapa, Syaikhu juga berkesempatan menyambangi sejumlah rumah warga sambil membagikan telur sebagai wujud program Telur ASIH. Program ini bertujuan untuk menekan permasalahan stunting di Jabar.

Syaikhu mengungkapkan keprihatinannya terhadap angka stunting di wilayah tersebut yang mencapai 27 persen. Menurutnya, angka tersebut sangat mengkhawatirkan karena hampir sepertiga bayi di wilayah tersebut mengalami kekurangan gizi. Ia menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap masalah ini, terutama di daerah-daerah yang angka stuntingnya masih tinggi.

“Saya mendengar di sini angka stuntingnya lumayan tinggi, mencapai 27 persen,” ujar Syaikhu.

Ia menambahkan bahwa stunting adalah permasalahan serius yang harus segera ditangani agar generasi mendatang tidak terhambat dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan akibat kekurangan gizi.

Dalam upaya mengatasi masalah tersebut, Syaikhu berjanji akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang. Ia juga berencana untuk memberikan bantuan berupa subsidi telur kepada warga, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan asupan protein hewani yang penting bagi perkembangan anak-anak.

Selain masalah stunting, Syaikhu juga menyoroti kondisi rumah warga yang banyak tidak layak huni di wilayah tersebut. Ia menyatakan bahwa kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, mengingat tempat tinggal yang layak merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat.

Syaikhu mengusulkan agar pemerintah provinsi, kabupaten, dan pusat bekerja sama dalam memberikan bantuan perbaikan rumah melalui program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) atau program-program serupa. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah di berbagai tingkatan untuk mempercepat penanganan masalah ini.

“Hal seperti ini harusnya menjadi perhatian serius pemerintah, dengan memberikan bantuan perbaikan rumah bagi warga yang membutuhkan,” tegas Syaikhu.

Menurutnya, program perbaikan rumah ini sangat penting agar masyarakat dapat tinggal di lingkungan yang sehat dan aman.

Melalui program-program yang diusulkan, Syaikhu berharap dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya di wilayah-wilayah yang masih menghadapi permasalahan stunting dan rumah tidak layak huni.

Sementara itu, Ahman Nurdin, Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, memberikan dukungannya terhadap langkah Ahmad Syaikhu dalam menyuarakan isu stunting dan rumah tidak layak huni di Kampung Cibolang, Kabupaten Bandung Barat.

Menurutnya, langkah ini sangat relevan dan tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan mendasar yang dihadapi masyarakat Jawa Barat.

“Isu stunting dan rumah tidak layak huni merupakan tantangan besar dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Apa yang disampaikan oleh Pak Syaikhu adalah gambaran nyata dari masalah yang selama ini mungkin kurang mendapat perhatian serius. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kesehatan dan masa depan generasi bangsa,” ujar Ahman.

Ia menambahkan bahwa solusi yang diusulkan Syaikhu, seperti pemberian edukasi gizi dan subsidi telur, adalah langkah nyata yang dapat langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Menurut Ahman, program ini juga harus didukung oleh kebijakan-kebijakan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, agar permasalahan tersebut dapat ditangani secara menyeluruh.

“Sinergi antara berbagai level pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan program-program seperti perbaikan rumah dan edukasi gizi ini berjalan efektif. Kami di PKS akan terus mendorong kebijakan yang pro-rakyat, seperti yang diusulkan oleh Pak Syaikhu, agar masyarakat mendapatkan hak-hak dasarnya dengan layak,” tambah Ahman Nurdin.

Ahman juga mengapresiasi langkah blusukan yang dilakukan Syaikhu sebagai bentuk kedekatan dengan rakyat. Menurutnya, kepekaan terhadap permasalahan riil di lapangan adalah kunci dalam merumuskan kebijakan yang relevan dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *