Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Legislatif

DPD RI Apresiasi Upaya PT. Pertamina Hadirkan Elpiji di Perbatasan Indonesia-Malaysia

28
×

DPD RI Apresiasi Upaya PT. Pertamina Hadirkan Elpiji di Perbatasan Indonesia-Malaysia

Sebarkan artikel ini
Elpiji Hadir di Perbatasan Indonesia-Malaysia (Istimewa)
banner 325x300

JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM -PT Pertamina (Persero) mendistribusikan 44 tabung liquified petroleum gas (LPG/elpiji) ukuran 12 kilogram untuk dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Ini menjadi pengiriman perdana untuk wilayah perbatasan RI–Malaysia, sekaligus menjadi pengiriman elpiji pertama menggunakan pesawat terbang di Indonesia. Upaya tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin.

“Ini adalah pengiriman perdana untuk wilayah perbatasan RI–Malaysia, sekaligus menjadi pengiriman elpiji pertama yang menggunakan pesawat terbang di Indonesia,” kata dia di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Menurutnya, penting untuk memenuhi kebutuhan khususnya tabung gas elpiji didaerah pinggir Indonesia.

“Ini langkah yang harus dijalankan terus menerus oleh Pertamina. Ingat, warga di perbatasan kita adalah warga Indonesia juga dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara. Dengan begitu, pemerintah menjalankan amanatnya untuk mensejahterakan warganya meskipun terletak di perbatasan,” ujar Sultan.

Dia mengatakan, masyarakat di Nunukan, Kalimantan Utara kerap membeli gas elpiji dari negara tetangga. Harga untuk satu tabung gas elpiji beserta ongkos pikul seharga Rp1,4 juta, kemudian untuk isi ulangnya Rp250 ribu sampai Rp300 ribu, belum ditambah ongkos pikul.

Sedangkan bila membeli dari Pertamina, NPSO 12 kilogram harganya Rp600 ribu dan harga isi ulangnya Rp200 ribu.

“Hal ini, tentunya menolong warga. Jangan sampai mengandalkan negara tetangga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya sangat mendukung program seperti ini, karena untuk membantu masyarakat khususnya di daerah perbatasan Indonesia,” jelas mantan Wakil Gubernur Bengkulu ini.

Selain itu, Sultan juga meminta kepada pemerintah agar mendistribusikan tabung gas ukuruan 3 kilogram. Sebab, melihat geografis dan kondisi masyarakat disana, perlu bantuan serta subsidi dari pemerintah pusat guna kebutuhan sehari-hari.

“Kedepannya saya harapkan jangan hanya tabung elpiji 12 kilogram, tapi yang subsidi 3 kilogram. Banyak masyarakat di perbatasan yang perlu subsidi dari pemerintah,” tegas nya.

Lebih jauh, Sultan berharap, daerah perbatasan pun harus diprioritaskan sebab wajah negara dilihat berdasarkan daerah perbatasan. “Sehingga negara lain melihat Indonesia sebagai negara yang memperhatikan warga negaranya meskipun di perbatasan,” tandas Sultan.

Pertamina sebagai BUMN memiliki tugas menyalurkan energi sampai ke pelosok negeri, tak hanya BBM namun juga elpiji yang diangkut menggunakan pesawat.

Harga jual tabung Rp600 ribu dan harganya sama yang dinikmati masyarakat Kaltara pada umumnya. Dalam hal ini pihak Pertamina menanggung harga ongkos penerbangan elpiji, agar tetap dapat dinikmati masyarakat. ** (dommy).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *