• REDAKSI
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Relasi Publik DKI
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang
No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang
No Result
View All Result
Relasi Publik DKI
No Result
View All Result
HOME JAKARTA BABEL JABAR BANTEN JATENG RIAU SULUT ACEH SUMUT KEPRI SULBAR SULTENG SULTRA GORONTALO SULSEL MALUKU MALUT PAPUA BARAT KALTARA KALSEL KALTIM PAPUA SUMBAR JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG JOGJA JATIM NTB NTT BALI KALBAR KALTENG

HPN 2021, Tantangan Pers dalam Teknologi Berbasis “Kecerdasan Buatan”

8 Februari 2021
HPN 2021, Tantangan Pers dalam Teknologi Berbasis “Kecerdasan Buatan”

Anggota Penasihat PWI pusat, Drs. Eduard Depari MA,M.Sc (dok.HPN 2021)

JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Anggota Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Drs. Eduard Depari MA,M.Sc menyebut, hingga tahun 2028 tercatat 9,5 juta tenaga kerja Indonesia akan terdampak langsung oleh teknologi berbasis kecerdasan buatan.2028.

Hal tersebut dipaparkan oleh Anggota Penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Puasat, Eduard Depari mengutip prediksi Oxfoord Economics dan Cisco tahu 2017 dalam gelaran webminar bertema “Industri Kreatif di Masa Pandemi: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang,” di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/2/2021).

Berita Lainnya

Owner PT. Indah Logistik Cargo, Wakafkan Saham Perusahaan untuk Anak Yatim

Ini Penjelasan Kominfo, Terkait Hak Labuh Starlink ke Telkomsat

Setelah 7 Tahun Berkarya, LSP PAR AM Raih Penghargaan “Most Innovative of Tourism Certification body Award 2022” 

“Kita ditantang untuk menghasilkan 600 ribu talenta digital setiap tahun. Mampukah pendidikan kita menjawab tantangan tersebut,” kata Eduard Depari pada acara webminar dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021 yang akan diselenggarakan Selasa (9/2/2021) nanti.

Webinar yang dimoderatori oleh Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi ini menghadirkan para pembicara di antaranya entreprenuer mentor Didieet Maulana, Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Hikmat Kurnia, dan Program Director Katapel.id Robby Wahyudi yang hadir secara virtual.

Dalam paparannya, Eduard menjelaskan, masalah pokok kesenjangan talenta digital bangsa ini adalah pendidikan. Maka, sebagai lembaga pendidikan informal, menurut dia, pers memiliki tanggung jawab untuk ikut mengambil bagian dalam proses pendidikan melalui pesan-pesan yang disampaikan secara terbuka pada publik. Meski demikia ditegaskan bahwa peran pers (juga) harus dilihat proporsional.

Suasana dalam acara webminar bertema “Industri Kreatif di Masa Pandemi: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang,” di Candi Bentar Hall, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/2/2021), Sumber foto: Dokumentasi Panitia HPN 2021

“Pers tuh overshow, dianggap penyebab perubahan. Terlalu berlebihan. Pers juga punya masalah. Kita lihat dampak perubahan tadi, sirkulasi surat kabar menyusut, media cetak tenggelam, penonton televisi berkurang,” tegasnya.

Lanjut Eduard, di era pandemi seperti sekarang, masyarakat punya banyak waktu memperluas dan mengonsumsi informasi.

“Pertanyaannya adalah melalui akses mana dan apa yang mereak konsumsi. Kalau mereka melihat creative industry, apakah ikut paham atau skip? Ini pertanyaan besar yang harus dijawab supaya kita tidak melihat berlebihan peran pers dalam industri kreative,” urai wartawan senior Indonesia ini.

Sementara itu,pendiri dan pemilik perusahaan Kelompok Agromedia, sebuah kelompok usaha penerbit buku terbesar di Indonesia, Hikmat Kurnia sepakat bahwa Indonesia harus menghasilkan manusia kreatif. Menurutnya, disitulah kekuatannya.

Menurutnya, pada era pandemi ini, ada kondisi kekacauan luar biasa yang menimbulkan ketidakpastian berusaha.

“Situasi pandemi mungkin berjalan sangat lama, kapan berakhir. Kita harus berpikir bagaimana menyiasati pandemi ini,” kata pria yang juga Ketua IKAPI (Ikatan Alumni Unpad) DKI Jakarta periode 2016-2021 ini. ** (Domi Lewuk).

ShareTweetSend
Previous Post

DPR Apresiasi Hasil Riset dan Inovasi Hasil Kerja Anak Negeri

Next Post

Ketua Dewan Pers : Transformasi Media Adalah Satu Keharusan yang Tidak Terbantahkan

Discussion about this post

  • REDAKSI
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Perwakilan Jabodetabek

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK

No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK