Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

Jelang Puasa Ramadan, Hj Rizayati Bagikan 1.000 Paket Daging Meugang, Beras dan Sejumlah Uang bagi Anak Yatim dan Fakir Miskin 

105
×

Jelang Puasa Ramadan, Hj Rizayati Bagikan 1.000 Paket Daging Meugang, Beras dan Sejumlah Uang bagi Anak Yatim dan Fakir Miskin 

Sebarkan artikel ini
Seorang bocah membantu sang Ibu membawa satu sak beras yang dibagikan oleh Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER) Dr.Hj.Rizayati,SH.MM. Pembagian ini merupakan bantuan menjelang Bulan Puasa Roamadan. (foto:Ferry)
banner 325x300

RELASIPUBLIK.COM (BIREUEN)-Seperti biasanya, setiap tahun memasuki bulan suci Ramadhan, pengusaha muda asal Bireuen, Aceh, Hj Rizayati SH MM, membagi-bagikan daging meugang dan beras serta sejumlah uang untuk anak yatim, fakir miskin dan kaum duafa.

Hj.Rizayati, Ketua Umum/Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER) Saat menunaikan Ibadah Umrah pada Pertengahan Frebuari 2022 lalu.Foto: dok/Istimewa

Hari ini, Kamis (31/3/2022), Hj Rizayati dan keluarga kembali melakukan hal yang sama, pengusaha kelahiran 1 September 1984 di kota juang,Bireuen-Aceh membagi-bagikan daging meugang, beras,serta menyantuni 1.000 anak yatim, fakir miskin dan kaum duafa di kampung tanah kelahirannya.

“Alhamdulillah seperti biasanya setiap tahun, meskipun belum bisa pulang kampung, kami tetap peduli kepada masyarakat miskin di Aceh, terutama anak yatim, fakir miskin dan kaum duafa,” kata Hj.Rizayati kepada awak media.

Presiden Partai Indonesia Terang (PINTER), Hj Rizayati berharap bantuan tersebiut sekiranya dapat membantu meringankan beban warga kurang mampu. Hal itu agar mereka bisa menikmati daging meugang bersama keluarganya menjelang bulan puasa Ramadhan tahun ini.

Untuk tahun ini kata penggagas program Indonesia Terang itu membagkan sebanyak 1.000 paket daging Meugang, 1000 sak beras serta menyantuni sejumlah uang tunai untuk keluarga-keluarga kurang mampu di Kabupaten Bireuen,Provinsi Aceh.

Hj.Rizayati menjelaskan bahwa, menjelang puasa Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meugang menjadi tradisi warisan budaya bagi masyarakat Aceh. Bahwa, setiap rumah di Bumi Serambi Mekkah Aceh tentu harus ada daging meugang untuk dimakan bersama anggota keluarga.

“Ketika ekonomi masyarakat kelas bawah masih terjepit akibat Pandemi COVID-19, nasib warga kurang mampu tentu saja agak sulit membeli kebutuhan daging meugang demi ikut merawat dan melestarikan nilai-nilai budaya yang diwariskan keluarga sejak dulu kala. Ditambah lagi harga daging pun masih cukup mahal kisaran Rp 180.000-Rp 200.000/kilo gram. Meski tak seberapa banyak,namun setidaknya mereka dapat merasakan bersama keluarga tercintanya menjelang Bulan Suci Somadhan,” ujarnya.

Ibu dari empat (4) anak ini mengatakan, dngan kondisi ini, hampir setiap tahun dirinya membagi-bagikan daging meugang dan beras atau sembako untuk masyarakat yang kurang mampu.

“Hari meugang menjadi tradisi bagi kita di Aceh, dimana setiap rumah harus masak daging meugang. Karena masih banyak masyarakat kurang mampu, menjadi tanggung jawab kita yang mampu untuk membantu sesama,” kisahnya mengenang.

“Semoga berkah dan menjadi amalan bagi kami sekeluarga dan kita semua. Mari kita laksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Dan semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT. Selamat menunaikan ibadah puasa,” ucap Hj Rizayati. ** DL.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *