JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan kunjungn ke Keuskupan Agung Jakarta. Ia bertemu langsung dengan Uskup Agung Jakarta Prof Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo di Gereja Katedral Jalan Katedral No.7, Banteng, Jakarta Pusat, Jumat kemarin.
Adapun, silaturahmi bersama Uskup Agung Jakarta ini merupakan kali pertama sejak Yaqut Cholil Qoumas dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama.
Rombongan Kemenag tiba di pelataran Gereja Katedral pada sekitar pukul 17.10 WIB dan disambut langsung Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
“Kunjungan silaturahim ini sudah lama saya rencanakan. Namun, karena padatnya kegiatan dan acara di Kemenag, sehingga baru sekarang bisa terwujud. Saya senang sekali bisa masuk ke sini. Sebelumnya saya hanya bisa melihat dari luar,” kata Menag mengawali perjumpaan dengan Uskup Agung Suharyo Hardjoatmodjo.
Kedua tokoh Agama ini mendiskusikan masalah penguatan moderasi beragama. Menag menegaskan bahwa penguatan moderasi beragama sebagai salah satu prioritasnya.
“Visi kebangsaan dan moderasi beragama menjadi prioritas kami,” ujar Gus Menteri, sapaan akrab Menag dalam siaran pers yang diterima media ini.
Tokoh Muda PBNU itu menyatakan bahwa dukungan dari umat Katolik Indonesia sangat dibutuhkan dalam upaya mengemban tugas di Kementerian Agama.
Apalagi, Gus Menteri berkomitmen untuk menjadikan Kemenag sebagai milik semua umat.
“Kami tengah membangun cita-cita peradaban manusia ke arah yang lebih baik dari masing-masing agama dan kami mohon bimbingannya,” ujarnya.
“Tatanan ke depan hubungan antarumat beragama semoga bisa semakin baik,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Kardinal Suharyo Mewakili Keuskupan Agung Jakarta dan umat Katolik, Uskup Agung Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan terima kasih kepada Menag atas kunjungannya ke Gereja Katedral.
“Kami gembira saat Njenengan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama Republik Indonesia. Sebagai umat, kami mendokan semoga pelayanan yang Bapak Menteri Agama dan jajaran diberkati Tuhan sesuai dengan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Suharyo Hardjoatmodjo.
Usai saling menyapa, Uskup Agung Jakarta Suharyo Hardjoatmodjo pun mengajak Menag Yaqut untuk meninjau dari dekat Gereja Katedral.
Sambil menyusuri Katedral, Uskup Agung Jakarta Suharyo Hardjoatmodjo menyatakan gereja dengan kapasitas 800 jemaat itu kini hanya bisa diisi oleh 160 jemaat dalam menjalani peribadatan atau sekitar 20 persen, akibat pandemi Covid-19.
Di altar utama Gereja Katedral terpampang sebuah tulisan 2021, Tahun Refleksi, Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, Semakin Berkat.
Ornamen-ornamen bergaya Neo Gotik yang dibangun oleh arsitek M J Hulswit ini menambah keindahan bagian dalam Gereja Katedral.
Uskup Agung Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan lukisan-lukisan di dinding gereja menjelaskan tentang peristiwa jalan salib yang pernah dialami Yesus Kristus.
Ia menambahkan, keuskupan Agung Jakarta adalah salah satu dari 37 keuskupan yang terbentang dari Medan hingga Merauke.
Sejak tahun 2000 lalu, semua uskupnya adalah orang Indonesia di mana tahun sebelumnya ada yang berasal dari Belanda.
“Banyak teman-teman saya di Eropa yang ingin mengenal Islam di Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah. Menurut mereka, Islam di Indonesia itu berbeda dengan sebagian negara di Timur Tengah,” tandasnya. ** (Domi).