Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Pernikahan Farhan dan Riva: Menghidupkan Tradisi “Urang Minang Baralek Gadang” di Jakarta

428
×

Pernikahan Farhan dan Riva: Menghidupkan Tradisi “Urang Minang Baralek Gadang” di Jakarta

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

Jakarta – Pernikahan Farhan Ferjian Akbar, S.Si dan Riva Syafira, S.Hut, yang diselenggarakan pada 6 Oktober 2024 di Ruang Serbaguna Masjid Raya Baitussalam, Billymoon, tak hanya menjadi peristiwa sakral bagi kedua mempelai, tetapi juga sebuah perayaan besar yang memancarkan kemegahan adat Minangkabau.

Dalam tradisi Minang, pernikahan atau “baralek gadang” merupakan momen penting yang melibatkan seluruh keluarga besar dan komunitas, dan ini tercermin dalam kemegahan pernikahan Farhan dan Riva.

Sebagai anak dari keluarga yang menjunjung tinggi adat Minangkabau, Farhan, putra kedua dari Bapak Junaidi, S.H, M.Hum dan Ibu Febrina Fitri Dwikora, S.E, M.Si, serta Riva, putri pertama dari Bapak Sugiri dan Ibu Yovanika, merayakan pernikahan mereka dengan sentuhan kuat tradisi Minang.

Prosesi pernikahan ini tidak hanya menjadi ajang penyatuan dua keluarga, tetapi juga perhelatan yang memperlihatkan kearifan lokal dan kekayaan budaya Sumatera Barat.

Salah satu ciri khas “baralek gadang” adalah partisipasi aktif dari keluarga besar dalam setiap persiapan acara. Hal ini terlihat dari upaya yang dilakukan oleh kedua keluarga untuk memastikan setiap elemen pernikahan, mulai dari dekorasi hingga prosesi adat, mencerminkan kemegahan adat Minang.

Acara di Ruang Serbaguna Masjid Raya Baitussalam ini pun dihadiri oleh ratusan tamu, yang terdiri dari keluarga besar, kerabat, dan tokoh penting, yang datang dari berbagai penjuru untuk menyaksikan perhelatan ini.

Masjid Raya Baitussalam yang dipilih sebagai lokasi pernikahan juga menggambarkan betapa pentingnya kesakralan dalam adat Minang. Selain lokasinya yang strategis dan luas, tempat ini dipilih untuk menyatukan nilai-nilai keagamaan dan adat dalam suasana penuh khidmat.

Nuansa islami yang berpadu dengan tradisi Minang terlihat jelas dalam setiap rangkaian acara, mulai dari akad nikah hingga resepsi.

Pada momen sakral ini, kedua mempelai mengenakan busana adat Minangkabau yang elegan, lengkap dengan suntiang yang dikenakan oleh Riva sebagai simbol kebangsawanan dan keluhuran adat. Sementara itu, Farhan tampil gagah dengan saluak di kepalanya, yang menjadi simbol tanggung jawab besar yang kini ia emban sebagai kepala keluarga.

Tokoh Minangkabau di Jakarta, Ahman Nurdin turut menyampaikan ucapan selamat atas pernikahan Farhan dan Riva. Ia menyebut bahwa pernikahan ini tidak hanya menjadi perayaan cinta, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur.

“Baralek adalah contoh nyata bagaimana orang Minang selalu memadukan aspek sosial, budaya, dan spiritual dalam setiap momen penting kehidupan mereka,” ucap Ahman.

Kehadiran tradisi “baralek gadang” ini juga mempererat tali silaturahmi, tidak hanya antara keluarga mempelai, tetapi juga antara para tamu undangan.

“Kebersamaan yang terjalin di tengah prosesi pernikahan ini menggambarkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam budaya Minang, di mana pernikahan bukan sekadar urusan dua individu, melainkan juga tanggung jawab dan kebahagiaan bersama,” tambah Ahman.

Pernikahan Farhan dan Riva menjadi cerminan bagaimana tradisi adat Minang tetap hidup dan relevan, bahkan di tengah modernitas Jakarta. Dengan sentuhan adat yang kaya, acara ini berhasil menggabungkan nilai-nilai kebudayaan, spiritualitas, dan cinta, menjadikannya salah satu pernikahan yang akan dikenang dengan penuh rasa hormat dan kebanggaan oleh keluarga besar serta seluruh tamu yang hadir.
.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *