RELASIPUBLIK,Jakarta-Kontestasi Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Belu,Nusa Tenggara Timur telah usai. Pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat resmi mengumumkan hasil Pleno pada 22 Maret lalu.
Usai pembacaan keputusan majelis hakim konstitusi atas sengketa pilkada Kabupaten Belu,Nusa Tenggara Timur untuk periode 2020-2026.
Hari itu Senin, 22 Maret 2021. Suasana hening di War Room Akademi Bela Negara (ABN), dua pria yang akan menduduki kursi terhormat sebagai orang nomor 1 dan nomor 2 di Kabupaten Belu, wilayah perbatasan negara matahari terbit Timor Leste dan Indonesia di Timur Nusa Tenggara itu tampak tertunduk.
Pria berperawak tinggi semampi itu duduk sederet dengan wakilnya, Drs. Aloysius Haleserens. Ia tertunduk, sembari memberi “Tanda Salib, Tanda Kemenangan” di dahi,dan di dada bagian tengah, kiri dan kanan, “berdoa dan besyukur” atas kemenanganya yang hanya terpaut 247 suara dari pesaing utama, sang petahana pada pentas politik 9 Desember 2020 yang lalu.
Dialah adalah dokter Taolin Agustinus, pria yang pernah terpilih sebagai “dokter teladan” tingkat Puskesmas se-Indonesia beberapa tahun silam.
Dokter Agus lahir dan dibesarkan di sebuah dusun di Desa Halilulik, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Menjalani pendidikan dasar hingga menengah atas di Pulau Cendana.
Taolin Agustinus lalu melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selepas dari kota pelajar dan kota wisata Yogyakarta.
Pria yang pernah dinobatkan sebagai Dokter Teladan Puskesmas Se-Indonesia ini lalu melanjutkan kuliah spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro, kampus yang beralamat di Jl. Prof. Sudarto No.13, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sepulang dari UNDIP, dr.Taolin Agustinus,Sp PD mulai berkarier di Kampung Halamannya di Desa Halilulik sebagai dokter kepala puskesmas hingga menjadi kepala RS. Atambua, Ibukota Kabupaten Belu.
Taolin Agustinus dikenal sebagai pekerja keras yang cerdas. Hingga kini dirinya masih menjabat sebagai salah seorang ketua PB ikatan dokter spesialis penyakit dalam indonesia ini.
Pada Pilkada Kabupaten Belu 9 Desember 2020 yang lalu, dr.Taolin Agustinus,Sp PD bersama paslonnya Drs. Aloysius Haleserens,MM berhasil memperoleh suara 50.623, menagalahkan sang petahana.
Senin 22 Maret 2021, melalului Surat Keputusan Pleno nomor :61/PL.02.7-Pu/5304/KP-Kab/III/2021, Tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belu Tahun 2020 pasangan nomor Urut 2 atas nama dr.Taolin Agustinus,Sp PD dan Drs. Aloysius Haleserens,MM secara KPUD Kabupaten Belu secara resmi menetapakan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belu untuk periode 2020-2026.
Taolin Agustinus bertekat membawa masyarakat Belu mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan seluruh masyarakat mendapatkan akses atas air bersih.
“Saya tidak akan muluk-muluk, kalau dua pekerjaan besar ini bisa saya tuntaskan, baru menyusul program-program lain yang telah saya sampaikan saat kampanye,” kata Taolin Agustinus.
Tentang kedua prioritas program kerja tersebut, kepala desk hukum bappilu Nasdem Hermawi Taslim optimis dapat dilakukan dengan cepat oleh sang bupati. Karna sesungguhnya kedua hal tersebut merupakan kelanjutan dari apa yang pernah dikerjakan sebagai dokter ketika masih menjabat sebagai kepala puskesmas Halilulik dan kepala RSUD Belu.
“Beliau mengenal hampir setiap jengkal tanah kelahirannya. Jadi kita optimis. Masyarakat Belu akan dihantar ke tingkat pelayanan kesehatan yang prima, dan partai Nasdem sebagai partai yang menaungi sang dokter, juga akan all out memberi dukungan,”kata wakil sekjend DPP Partai NasDem ini.
“Selamat melayani, semoga juga akan menjadi Bupati/Kepala Daerah Teladan sebagaimana Dokter Teladan yang pernah disandangnya. Kiranya semangat restorasi membawa masyarakat Kabupaten Belu lebih sehat,sejahtera.”
“Husar Binan Rai Belu Tetuk No Nesan Diak No Kmanek, (Dengan semangat persaudaraan,kita membangun masyarakat Belu menuju tercapainya kesejahteraan lahir batin yang serasi dan seimbang).”
Bupati Taolin Agustinus sangat memahami makna dan arti serta filosofi dari Lagu “TEBE O NANA”. Lagu daerah asal Belu ini mengisahkan bagaimana nasihat leluhur masyarakat Belu tentang “kesehatan dan pengobatan/obat-obatan” yang menjadi hal utama dalam kehidupan. Bila lingkungan sehat,masyarakatnya disiplin maka kesejahteraanpun demikian. ** (Domi Dese ).