JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Pemerintah Indonesia terus melakukan terobosan baru dalam meminimalisir penyebaran Virus Corona atau COVID-19 agar masyarakat bisa terhindar dari penyakit mematikan tersebut.
Adapun, Program vaksinasi terkini adalah melakukan “jemput bola’. Karena itu pelayanan vaksinasi dilakukan secara door to door atau dari rumah ke rumah. Sistem kerja ini (vaksinasi dari rumah ke rumah) tersebut dinilai bagus oleh Presiden karena dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.
“Bagus. Door to door ini bagus artinya kita mendatangi dari rumah ke rumah yang ingin vaksin segera disuntik. Saya kira program dari rumah ke rumah ini bagus sekali. Terima kasih juga untuk Ketua RT yang juga telah ikut berpartisipasi mendorong warganya agar ikut vaksinasi,” kata Presiden dalam saat berdialog dan meninjau acara vaksinasi untuk pelajar dan vaksinasi dari rumah ke rumah melalui konferensi video dari Jakarta, Rabu pekan ini.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dalam laporannya menyebut bahwa BIN memberikan perhatian yang serius kepada program vaksinasi untuk para pelajar. Kepala BIN meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di SMP Negeri 103 Jakarta bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“Badan Intelijen Negara sangat memberikan perhatian yang serius pada vaksinasi Covid-19, khusus untuk anak-anak usia 12 hingga 18 tahun, terutama pelajar SMP dan SMA yang merupakan generasi penerus dan menjadi tulang punggung bangsa dan negara Republik Indonesia kedepan,” kata BG (Budi Gunawan).
Dijelaskan, bahwa program vaksinasi dari rumah ke rumah mengikutsertakan tenaga medis dari BIN mendatangi perumahan warga di Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo. Deputi Bidang Intelijen Luar Negeri BIN, Mayjen TNI Agoes Joesni, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mencari dan mendeteksi masyarakat yang berkeinginan untuk segera mendapatkan vaksin tetapi terhambat jarak atau administrasi lainnya.
“Ternyata jumlahnya lumayan banyak, di RT 06 ada 400 warga. Sebanyak 200 orang sudah vaksin, sedangkan 200 lainnya masih kami cari satu per satu yang berniat untuk di vaksin,” ujar Mayjen TNI Agoes Joesni.
Selain itu, Agoes Joesni juga melaporkan bahwa dengan adanya program vaksinasi dari rumah ke rumah, BIN berkesempatan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat berupa sembako dan vitamin secara lengkap. Selain itu, melalui program ini pendataan bagi masyarakat yang memiliki penyakit bawaan juga dilakukan.
“Di RT 06 ini ternyata sebagian besar masyarakat penyakitnya hipertensi dan diabetes. Ini yang menghalangi beberapa orang tidak bisa melaksanakan vaksinasi,” ujarnya.
Diketahui, pada kesempatan itu, Presiden juga melakukan dialog dengan warga dan Ketua RT 06/RW 07 Kelurahan Cijantung. Kepala Negara mengucapkan terima kasih dan meminta Ketua RT terus mendorong warga untuk segera di vaksin.
“Berapa banyak yang di vaksin Pak RT?” tanya Presiden.
“Untuk hari ini, baru ada sekitar 40 warga pak, yang hari ini saja. Tapi kita masih terus jalan pak. Yang sudah di vaksin sekitar 200 warga, tapi berhubung adanya penyakit yang diabetes sama darah tinggi, sehingga masih menunggu dulu biar agak sembuh dulu sampai baru bisa di vaksin kembali,” jawab Ketua RT 06 dalam video konference itu.
“Baik Pak RT terima kasih. Jadi tolong didorong terus warganya untuk mengikuti program vaksinasi sebanyak-banyaknya. Terima kasih Pak RT,” kata mantan wali kota Solo ini. Presiden.
Untuk diketahui, vaksinasi bagi pelajar dan program vaksinasi dari rumah ke rumah dilaksanakan di 14 provinsi daerah episentrum. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyasar 49 ribu yang terdiri atas 15 ribu pelajar SMP, 15 ribu pelajar SMA, dan 19 ribu masyarakat peserta vaksinasi dari rumah ke rumah. Semoga Virus Corona (COVID-19) segera berakhir dan masyarakat kembali menjalankan kehidupan secara normal. ** DL.