Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Unik! Pasangan RIDO Hadirkan Program Sosial dengan Akronim Nama Makanan

47
×

Unik! Pasangan RIDO Hadirkan Program Sosial dengan Akronim Nama Makanan

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA – Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono, memperkenalkan sejumlah program unggulan dari pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Salah satu programnya adalah kredit tanpa bunga dengan proses cepat, yang diberi nama “Ketupat”.

Suswono menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk pelaku UMKM dan masyarakat luas. Untuk UMKM, mereka dapat mengajukan kredit hingga Rp 10 juta.

“Ketupat, yaitu kredit tanpa bunga dan akses cepat, terutama untuk UMKM dengan nilai kredit antara Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta tanpa bunga. Ini akan menjadi prioritas kami,” kata Suswono saat ditemui di Warung Bakso Cak Su Kumis, Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (12/10/2024).

Selain itu, dia juga menjelaskan program-program lain yang menggunakan penamaan makanan dalam setiap akronim seperti Bangun Kota Rawat Lingkungan disingkat Bakwan. Program ini disebutnya akan fokus membenahi perumahan kumuh termasuk memperbanyak ruang terbuka hijau.

“Kue Putu, tau? Jadi kemanapun irit dan hemat waktu. Tentu memperbaiki persoalan transportasi. Ya itu yang akan kita benahi. Laksa, nah makanan khas Jakarta kan ada Laksa ya. Nah Laksa itu artinya pelatihan siap kerja. Itu diantaranya anak muda nanti pelatihan-pelatihan,” jelas Suswono.

“Petis. Tau Petis? Nah Petis itu pendidikan baik dasar maupun menengah gratis. Petis, pendidikan gratis. Asinan, Agenda Solusi Hujan Aman. Kita mengatasi persoalan banjir. Terus Rujak, Rumah Terjangkau dan Terpadu. Jadi kan kita harapkan orang miskin kota pun bisa tetap tinggal di kota. Tidak tersingkir karena tidak lagi mampu untuk bayar kontrak ataupun bayar untuk cicilan,” lanjutnya.

Selanjutnya dia juga menyebut memiliki program sembako murah yang bila disingkat jadi Semur. Program ini rencananya akan dilaksanakan rutin perbulan di setiap kelurahan.

“Nah terakhir Semur. Semur itu Sembako Murah. Terutama nanti dalam setiap bulan sekali kita akan ada pasar murah di setiap kelurahan. Jadi untuk mengatasi supaya tidak terjadi inflasi yang memberatkan warga. Kira itu ya,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan Publik, Ahman Nurdin berpendapat bahwa program-program yang ditawarkan oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono, seperti “Ketupat”, menunjukkan upaya nyata untuk memberdayakan sektor UMKM.

Ia menilai kredit tanpa bunga dengan akses cepat adalah langkah strategis untuk mendorong pelaku usaha kecil berkembang tanpa terhambat oleh beban bunga yang sering menjadi kendala.

“Program ini sangat potensial untuk mengakselerasi ekonomi di kalangan bawah, terutama di kota besar seperti Jakarta, di mana UMKM menjadi tulang punggung perekonomian,” ujarnya.

Ahman juga mengapresiasi pendekatan kreatif dalam branding program dengan menggunakan akronim yang dekat dengan budaya masyarakat, seperti “Bakwan” dan “Kue Putu”. Menurutnya, hal ini membuat program lebih mudah diingat dan dicerna oleh masyarakat.

“Dengan penyampaian yang unik seperti ini, masyarakat akan lebih mudah memahami visi besar yang ingin dicapai, terutama dalam hal penataan lingkungan dan transportasi yang menjadi masalah utama di Jakarta,” tambah Ahman.

Lebih lanjut, Ahman menekankan bahwa program-program seperti “Petis” dan “Semur” menunjukkan komitmen pasangan ini untuk menghadirkan solusi konkret terhadap masalah pendidikan dan inflasi. Ia berpendapat bahwa pendidikan gratis dan sembako murah adalah dua aspek penting yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat luas.

“Ketika program ini dilaksanakan dengan baik, kita bisa berharap adanya dampak sosial yang signifikan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta,” tutup Ahman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *