Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Sambut Bulan Ramadan, DPW PKPS Jambi Gelar Tradisi Malamang

436
×

Sambut Bulan Ramadan, DPW PKPS Jambi Gelar Tradisi Malamang

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA, RELASI PUBLIK – Dalam rangka menyambut Bulan Ramadan 1445 H Tahun 2024 M, Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Keluarga Pesisir Selatan (DPW PKPS) Provinsi Jambi menggelar Tradisi Malamang, Minggu (3/3). Tradisi Malamang tersebut diadakan di Rumah Gadang Rang Pasisia, Jl Sersan Sersan Teluk Anwar No.45, Kota Jambi.

Ketua Umum DPW PKPS Provinsi Jambi, Bundo Hj. Yulinar Saman, SE, SI.P mengatakan, acara malamang ini rutin digelar setiap tahun dan merupakan ketiga kalinya DPW PKPS Jambi mengadakan malamang.

“Kegiatan malamang ini dilakukan untuk mempererat hubungan yang ada antara anggota PKPS yang sama-sama berada di perantauan”, ungkapnya.

Selain itu, acara ini dianggap sebagai wujud syukur PKPS dalam menyambut datangnya Bulan Ramadan 1445 H Tahun 2024 M.

Dalam acara ini, sebanyak 700 buah Lemang dimasak dan dimakan secara bersama, untuk menyambut Bulan Suci Ramadan.

Ketua Umum DPP PKPS Zulhendri Chaniago mengapreasiasi kegiatan malamang yang dilakukan oleh perantau Pesisir Selatan di Jambi.

Menurut Zulhendri, tradisi malamang saat ini sudah jarang dilakukan. Di Pesisir Selatan sendiri hanya beberapa daerah yang masih melakukannya.

Zulhendri berharap dengan diadakannya kegiatan malamang ini dapat memupuk kebersamaan masyarakat Pesisir Selatan meskipun berada di rantau.

“Malamang bagi masyarakat Minang bukan hanya kegiatan memasak semata, lebih dari itu ada nilai kebersamaan dalam kegiatan malamang ini. Sebab dari itu tradisi malamang tidak bisa dikerjakan satu orang saja dari menyiapkan bahan hingga lamang siap disajikan,” ucapnya.

Dilain kesempatan, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKPS Ahman Nurdin mengapresiasi penuh kegiatan malamang yang dilakukan oleh DPW PKPS Jambi. Menurut Ahman, “Tradisi Malamang” harus terus ditingkatkan agar dapat berlanjut ke generasi berikutnya.

“Malamang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Minang sejak dahulu. Kebiasaan membuat makanan kaya gizi ini sering dilakukan saat acara-acara penting, seperti bulan puasa, lebaran, Maulid Nabi, pengangkatan penghulu adat dan acara besar lainnya,” sebutnya.

Ahman berharap kegiatan malamang ini dapat menjadi ajang promosi ciri khas Pesisir Selatan di perantauan.

“Semoga saja kegiatan seperti ini tetap berkesinambungan, sebab ini adalah ciri khas daerah kita yang harus dipertahankan, meskipun dilakukan secara bertahap sehingga tradisi ini tidak hilang ditengah masyarakat dan dengan adanya kegiatan ini nilai kearifan lokal tetap terjaga dan bisa dipromosikan di Jambi khususnya,” tutup Ahman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *