JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-DPP Orari Pimpinan Donny Priambodo dengan DPP Perhimpunan Penasehat Hukum Indonesia (Peradi Pergerakan) pimpinan Sugeng Teguh Santoso, menjalin kerja sama dengan menanda tangani nota kesepahaman (MoU) pada tanggal 7 Januari lalu di Jakarta. Kerjasama ini disambut baik oleh publik serta dukungan penuh dari simpatisan dan anggota Orari.
Atas kerja sama ini publik menaruh harapan besar agar kepemimpinan Imam Priambodo membawa angin segar keterbukaan dan menerapkan management modern yang transparan khususnya di bidang keuangan.
Namun ada pula yang mengirim data arus keluar masuk dana atas rekening Bank Orari yang dibuka di kawasan kota Jakarta,tepatnya di salah satu bank pemerintah.
Pihak Pengirim data tersebut berharap agar ada audit investigasi atas rekening tersebut, karena menurutnya mereka terdapat sejumlah transaksi yang sangat mencurigakan dan patut diinvestigasi lebih lanjut demi nama besar dan kehormatan Orari.
Menanggapi hal tersebut, Sekjend DPP Peradi Pergerakan M.Syafei menjelaskan bahwa timnya memang tengah mendalami dokumen perbankan tersebut. Dan menurutnya ada sejumlah transaksi mencurigakan dalam jumlah besar, ada miliaran rupiah dan banyak dlm jumlah ratusan juta rupiah.
Pengacara senior asal Yogya itu menjelaskan, transaksi besar itu hanya berputar-putar diantara beberapa nama baik perorangan maupun badan hukum.
“Orari ini kan organisasi yang berwatakan sosial kok tampilan rekeningnya kayak rekening perseroan?”, ujar Syafei setengah keheranan.
“Tim kami memang belum menyimpulkan karna saat ini kami sedang berkonsultasi dengan pakar perbankan. Pun beberapa tokoh senior Orari yang dalam pandangan kami relatif independen dan sungguh-sungguh mencintai Orari,” kata dia.
“Nanti setelah kami mempunyai kesimpulan maka kami akan melangkah untuk mengundang para mantan pimpinan pusat Orari, untuk meminta penjelasan,” ujar Syafei.
Diketahui, semua langkah ini kami lakukan sebagai bagian dari sikap respek kami kepada Orari sebagai organisasi sosial yang telah banyak berperan dlm pembangunan bangsa dan negara.
“Iya, sebamana yang telah dijanjikan oleh ketum kami mas Sugeng saat penanda tanganan MoU bahwa, kami memiliki tanggungjawab moral untuk melihat Orari tetap exis dan terpandang di masyarakat,” tutup M.Syafei. ** dese lewuk.