JAKARTA, RELASI PUBLIK – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan melanjutkan safari politiknya di Lapangan Jayaraga Garut, Jawa Barat pada Kamis (8/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Anies menerima aspirasi dari warga Garut Utara dan Garut Selatan. Aspirasi tersebut berisikan tuntutan agar Anies segera menuntaskan permasalahan yang dihadapi warga Garut begitu dirinya terpilih menjadi presiden.
“Kami dari Paguyuban Masyarakat Garut Utara dan Garut Selatan ingin menyampaikan tuntutan dan harapan. Pertama, mendesak untuk mencabut honorarium pemekaran daerah,” ujar seorang perwakilan yang menyampaikan aspirasi.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta menjadikan Garut Utara sebagai kawasan industri dan Garut Selatan sebagai kawasan pariwisata. Selain itu masyarakat juga menuntut agar menghilangkan politik dinasti dan mencabut Undang-Undang Cipta Kerja.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan apa yang disampaikan warga Garut juga ia dengar di sejumlah daerah lainnya.
“Saya keliling banyak tempat menemukan banyak harapan. Tadi disampaikan harapan masyarakat Garut untuk dapat kesempatan yang sama,” ujar Anies.
“Suara seperti mereka ada di seluruh Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang punya hak sama, tapi belum dapat perhatian yang sama,” tambahnya.
Karena itulah, Anies mengajak masyarakat Garut untuk mewujudkan perubahan. Caranya, ialah dengan memilih paslon nomor urut 1 dan partai pengusung AMIN pada 14 Februari mendatang.
Anies juga mengajak masyarakat Garut untuk tidak perlu takut berjuang mewujudkan perubahan, meskipun banyak pihak yang tidak menyukainya.
Ia juga mengimbau, agar pemilik suara dalam Pilpres 2024 tidak tergiur dengan iming-iming hadiah atau merasa takut saat diancam oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kalau nanti ada yang datang bawa iming-iming, apakah akan berubah? Saya yakin bapak-ibu di sini pejuang semua, tidak bisa dibeli dengan uang,” kata Anies dengan penuh keyakinan dalam orasi politiknya tersebut.
Sementara itu Dewan Pakar PKS Ahman Nurdin mengatakan perubahan menunjukkan suatu kemajuan. Ahman juga mengajak masyarakat jangan takut untuk memperjuangkan perubahan di Negara ini.
“Namanya hidup itu harus berubah, perubahan menunjukkan kedinamisan, menunjukkan kemajuan,” kata Ahman.
Ahman menilai, tanpa perubahan akan terjadi ketertinggalan.
“Jika kita tidak ingin berubah, itu namanya statistik atau jalan di tempat, kita akan tertinggal. Tentunya kebijakan baik bagi masyarakat akan ditingkatkan dan yang buruk atau tidak bermanfaat bagi masyarakat, akan diperbaiki di masa kepemimpinan Anies Baswedan nanti, Insyaallah.. Itulah makna perubahan,” ucap Ahman.
Ahman menjelaskan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan yang dimaksud tidak dimulai dari nol, namun meningkatkan manfaat program yang bermanfaat bagi masyarakat dan memperbaiki program atau kebijakan yang kurang bermanfaat.