JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Tokoh Katolik yang juga Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI, Hermawi Fransiskus Taslim menyabangi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A, di Gedung P BNU, Jl. Kramat Raya No.164, Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2021).
Adapun, kehadiran Taslim,demikian asal Sumatera Utara itu disapa,di Kantor Ketua Umum PB NU itu membawa misi mulia. Banyak hal yang diperbincangkan oleh kedua tokoh nasional Indonesia itu.
“Membangun ke-Indonesiaan yang paripurna menuntut dialog dan kerjasama yang terus menerus, agar terbangun kesepahaman yang mendalam.Dengan demikian sehingga melahirkan semangat saling pengertian diantara sesama anak bangsa,” kata KH.Said Aqil dikutip Hermawi Taslim.
Taslim yang datang bersama tokoh NU Effendi Choirie, menyampaikan apresiasi yang tinggi dari segenap umat Katolik Indonesia, atas empati yang ditunjukan oleh Ketua Umum PB NU, KH.Said Aqil Siradj dengan mengunjungi para korban bom bunuh diri di Gereja Katedral Makasar, pada Minggu (11/4/2021) yang lalu.
Sebagaimana diketahui, kehadiran KH. Said A1il Sirajd juga memberi bantuan kepada para korban yang langsung diterima oleh Uskup Agung Makasar Mgr.John Liku Ada.
Dengan mata berkaca-kaca, Taslim mengatakan bahwa kedatangan Ketua Umum PB NU tersebut sungguh menguatkan dan menyemangati umat katolik untuk terus membangun kebersamaan dengan seluruh masyarkat bangsa indonesia.
Menurutnya, kehadiran Kyai Said Aqil di Katedral sungguh membukikan bahwa kami TIDAK SENDIRI. Kami punya saudara, punya sahabat sejati yng selalu ikut merasakan suasana batin kami.
“Kepada anak-anak muda katolik, kami selalu menanamkan ajaran Uskup Agung Mgr.Sugiyapranoto, SJ. Dimana beliau menekankan bahwa kemutlakan untuk senantiasa menjadi 100 persen Indonesia dan 100 persen Katolik,” ujar Taslim, Tokoh Katolik yang kerap diundang di berbagai forum International di Vatikan, Roma-Italia ini.
Pada kesempatan tersebut, Kyai Said Agil berpesan, agar Taslim terus mendorong kerja sama khususnya diantara organisasi seperti Forkoma PMKRI dan Ika PMII, antara WKRI dengan Muslimat NU dan diantara para pemuda-pemudi Katolik dengan IPPNU.** (Timred).