JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Bencana Seroja,bibit siklon tropis yang mengguncang wilayah kepulauan provinsi Nusa Tenggara Timur dalam peristiwa minggu paskah, benar-benar meluluhlantahkan hampir sebagian wilayah kabupaten di tenggara Indonesia Minggu (4/4/2021) yang lalu.
Jalan-jalan dan jembatan penghubung antara satu desa dengan desa yang lain terputus, bangunan jembatan, rumah warga hanyut ditelah badai dan air bah. Tanah longsor menimbun ribuan rumah dan puluhan jiwa yang tak sempat menyelamatkan diri saat badai,banjir bandang.
Jaringan telekomunikasi, tiang-tiang listri dari PLN tumbang bersamaan dengan pepohonan, diterpa badai seroja disertai butiran-butiran hujan. Seng,alang-alang,asbes bahkan genteng atap-atap bangunan rumahpun beterbangan.
Kegelapanpun malam menggelayu, rumah dan tempat-tempat pengungsian hanya dicahayai oleh lilin-lilin kecil, yang dibeli warga dari warung-warung kecil di kala badai Seroja itu mengganas. Sejumlah mahasiswa di Kota Kupang misalnya, harus merogo kocek untuk biaya cas batrai handphone dengan harga Rp 5000 /jam atau hingga full isinya.
PJU-TS “Indonesia Terang” Masuk Kota Alor-NTT
Alor pung (punya) cerita. Ditengah terpaan angin badai Seroja, 100 unit tiang-lampu Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) yang terpasang dalam kota Alor tetap berdiri tegak,bersinar menerangi gelapnya malam di seluruh sudut kota kenari-1001 moko ketika lampu-lampu PLN padam selama tiga hari tiga malam.
Untuk diketahui, lampu PJU-TS ini merupakan program hiba dari Hj.Rizayati,SH.MM, penggagas program Indonesia Terang sekaligus presiden direktur PT.Imza Rizky Jaya (IRJ) Group di Jakarta. Merupakan salah satu program nasional untuk membantu pemerintah melalui pemasangan dan instalasi lampu PJU-TS tersebut.
Adapun, program ini telah berjalan sejak 2019 dan kini telah terpasang-instalasi puluhan ribu unit lampu-lampu PJU-TS yang hibakan oleh Hj.Rizayati melalului PT.Imza rizky jaya (IRJ) Group yang dipimpinnya tersebut. Riza hadir membangun Indonesia melalui fasilitas umum salah satunya lampu penerang berbasis cahaya matahari.
“Kegiatan pemasangan dan instalasi lampu Penerang Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di NTT saat ini terdapat di dua wilayah Kabuapten, yakni Kabupaten Alor dan Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores,” kata staf lapangan CV.Cahaya Rahmat, Husen La’Eni kepada media ini, Sabtu (17/4/2021) dalam sambungan telepon cellularnya.
Lanjut Husen, untuk kabupaten Alor tahap pertama ini dibangun 100 unit dari 1.000 unit sesuai dengan legal kontrak sebagai uji coba. Tahap pertama ini semua dipasang di dalam kota Alor.
“PJU-TS ini, selama Alor terkena bencana banjir bandang tetap bersinar terang di seluruh sudut dalam kota Alor. Dan ini diakui oleh Pemerintah Daerah bahkan sudah ada rekomendasi dari Bupati Amon Djobo yang ditujuhkan kepada Dirut PT.Imza Rizky Jaya (IRJ) Group, Hj.Rizayati,SH.MM,” ujar nya.
Adapun surat tersebut bernomor : Industri.530.360/37/II/2021. Perihal Pemasangan dan Instalasi PJU-TS di kabupaten Alor-NTT , ditunjukan kepada Direktur Utama PT Imza Rizky Jaya di Jakarta (Hj.Rizayati.SH.MM). Tembusannya antara lain Ketua DPRD Kabupaten Alor di Kalabahi dan Direktur CV.Cahaya Rahmat di Alor pada tanggal 9 Frebuari 2021.
Pengakuan Pemerintah daerah Kabupaten Alor tidak hanya melalului surat resminya, namun juga disertai dengan Sertifikat resmi “Ucapan Terima Kasih” yang ditandatangani Bupati Amon Djobo, tanggal 8 Frebuari 2021 yang lalu.
“Jadi, kami merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Ibu Hj.Rizayati,selaku Penggagas Programm ‘Indonesia Terang’. Inilah bukti bahwa Program Indonesia Terang tidak sekedar slogan atau tipu-tipuan, bukan abal-abalan dan tak hanya janji pepesan kosong, melainkan kerja nyata yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Kabupaten Alor-NTT,” tegas Husen.
Baik Bupati Amon Djobo maupun Husen La’Eni berharap Indonesia Terang dapat melanjutkan sisa 900 unit sebagaimana terdapat dalam legal kontrak antara PT.IRJ Group dan CV.Cahaya Rahmat sebagai perusahaan lokal pelaksana kerjanya.
“Nah, kita berharap, sisanya 900 unit nanti bisa merata di seluruh wilayah Kabupaten Alor. Tujuannya supaya PJU-TS ini benar-benar berdampak positip terhadap masyarakat setempat. Dengan hadirnya program ini, masyarakat semakin nyaman dan aman dalam beraktivitas pada malam hari, karena jalan-jalan sudah bisa diterangi oleh PJU-TS,” terang Husen La’Eni.
Terima kasih Hj.Rizayati,Terima kasih Program Indonesia Terang
Ucapan syukur dan terima kasih tak hanya datang dari Pemerintah Daerah Kabupaten Alor. Tapi juga oleh masyarakat yang merasakan secara langsung kemanfaatan hibah PJU-TS ini.
Kepada media ini, Husen La’Eni atas nama manajemen CV.Cahaya Rahmat juga selaku masyarakat sekitarnya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Hj.Rizayati,SH.MM.
“Beliau sangat peduli kepada kehidupan masyarakat miskin. Ummi (Ibu-red), juga bangsa ini. Indonesia Terang ini bukan hanya membangun infrastruktur seperti lampu penerang tenaga surya dan perumahan. Kepedulian Hj.Rizayati pun merambah dibidang pangan dan sandang. Ia membangun kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dimana beliau sebagai Dewan Pengawas UMKM yang dibentuknya mulai dari Sabang samapai Marauke melalui jaringan Program Indonesia Terang,” terang Husen La’Eni.
Kepedulian Hj.Rizayati tak hanya di bidang kontruksi bangunan misalnya pemasangan dan instalasi lampu Penenrang Jalan Umum tenaga Surya-PJU-TS,jalan tol lintas sumatera,perumahan, tapi juga kegiatan sosial kemasyarakatan yang disalurkan melalului tim kerjanya di program Indonesia Terang yang tersebar di sebagaian provinsi dan kabupaten se-Indonesia.
Dari rezeki yang diterimanya dari hasil kerja kerasnya, melalului lembaga CSR dari PT.Imza Rizky Jaya (IRJ) Group itu, ia pun terpanggil untuk berbagi berkat kepada masyarakat dan mereka yang berdampak akibat bencana alam, wabah virus corona,pun lainnya.
Melalului tim kerjanya di Indonesia Terang, sehari setelah peristiwa Bencana dan banjir Bandang menerjang masyarakat NTT, khususnya di kabupaten Alor, Hj.Rizayati dengan cekat mengirimkan bantuan bagi korban berdampak bencana di kota Kenari itu. Puluhan bahkan ratusan lembar tikar plastik serta uang tunai diterima langsung oleh masyarakat setempat.
Dalam kesempatan itu Hj.Rizayati juga menyampaikan belasungkawa kepada korban bencana alam di wilayah NTT.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Hajah Rizyati, pimpinan Program Indonesia Terang yang telah memberikan bantuan kepada kami. Bantuan ini sangat berharga, terutama bagi kami di saat bencana, apalagi disaat memasuki bulan Ramahdan menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H tahun ini.Kami berdoa agar Ibu Hajah Rizayati, keluarganya juga keluarga besar Indonesia Terang diberikan kesehatan dalam membangun Indonesia kedepan,” kata Husen.
“Indonesia Berderai Air Mata, Nusa Tenggara Timur Berduka,Indonesia Terang Mengiba.” Terima kasih Ibu Hj.Rizayati,terima kasih Indonesia Terang.’Terang Sandangnya, terang Pangannya, Terang Papannya.”
Indonesia membutuhkan sosok seorang pemimpin yang creative,innovative, leadership, professional,tegas berani membuat dobrakan baru,dan taat hukum. Tidak banyak bicara,wacana atas nama rakyat kecil,tapi satria dalam mengeksekusi kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dan bangsanya. Kita “Doakan”agar Hj.Rizayati kelak menjadi Presiden RI ke depan. Tetap semangat ya Bu. Kalau Tuhan berkenan, tak ada yang tak mungkin.Amin.”** (domi lewuk).