JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Menteri Koordinator PMK, Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah sepakat meminimalisir liburan panjang akhir tahun mulai 24 Desember 2020-3 januari 2021.
“Jadi, libur panjang yang semula rencana mulai dari tanggal 24 Desember sampai tanggal 3 Januari 2021, sesuai dengan arahan dari Presiden maka kemudian dikurangi,” kata Menteri Muhadjir dalam diskusi di Media Center Parlemen, Rabu (2/12/2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2019 itu menjelaskan, pengurangan hari libur diakhir tahun tidak banyak, hanya tiga hari yakni tanggal 28, 29 dan 30 Desember. Sementara, sambung dia, tanggal 31 Desember yang jatuh pada hari Jumat, itu dijadikan sebagai pengganti cuti lebaran Idul Fitri 2020 yang sempat tertunda.
“Pengurangannya tidak banyak, karena memang tidak mungkin yang lain di kurangi. Karena itu hanya tiga hari saja, sehingga ada dua libur yang agak panjang tetapi sudah selai, jadi tiga masuk seperti biasa,” papar nya.
“Saya kira tangkapannya sudah bisa tau itu, tanggal 28, 29 dan 30 Desember itu masuk, kemudian tanggal 31 itu adalah pengganti cuti Idul Fitri, sisanya itu memang Karen hari Sabtu Minggu.”
Menurutnya, langkah pemerintah memangkas hari libur akhir tahun tidak lepas dari penyebaran Covid-19 di waktu libur panjang. Oleh karena itu, masyarakat yang hendak berlibur di akhir tahun untuk bijaksana dalam mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
“Untuk mengurangi resiko kesehatan khususnya berkaitan dengan wabah Covid-19. Karena itu, pada kesempatan ini saya menghimbau kepada semua masyarakat yang akan memanfaatkan hari libur akhir tahun, supaya arif dan bijaksana terutama mempertimbangkan betul aspek kesehatan dan keselamatan, terutama yang berkaitan dengan wabah Covid-19,” ujar nya.
Muhadjir Effendy menyarankan agar masyarakat tidak berada di dalam satu ruangan tertutup dengan massa yang banyak, serta selalu mematuhi protokol kesehatan untuk keselamatan bersama.
“Karena itu kalau mau pergi ke tempat yang kira-kira aman, tetap patuhi protokol kesehatan dengan ketat, terutama menghindari kerumunan, yang tempatnya tertutup dalam waktu yang cukup lama dan tidak ada ventilasi, dimana udara ventilasi lemah, itu yang saya kira perlu dilakukan,” tutup nya. ** (Domi).