Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Terbaru

Pemerintah Diminta Tunda Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya

199
×

Pemerintah Diminta Tunda Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
Ketua MPR RI,Bambang Soesatyo
banner 325x300

JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Hasil survei Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyebutkan, mayoritas orang tua murid menyetujui untuk dimulainya sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang akan digelar mulai 12 Juli 2021.

Menanggapi hal tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan penghargaan yang luar biasa atas hasil survei tersebut. Namun ia tetap meminta agar pemerintah pusat mempertimbangkan untuk tetap menunda pembukaan sekolah tatap muka, sekali pun daerah tersebut berada di zona hijau atau minim penyebaran Covid-19.

“Mengingat kesehatan para siswa/i merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan. Terlebih, saat ini varian covid-19 semakin terus berkembang dan memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya,” kata Bamsoet di Jakarta, Selasa pekan ini.

Untuk itu, kata Bamsoet, demikian ia disapa, agar Pemerintah pusat memberikan kewewenangan kepada pemerintah daerah untuk menentukan izin pembukaan sekolah tatap muka. Hal demikian untuk memastikan bahwa daerah berada di zona hijau Covid-19. Selain itu, tersedianya fasilitas pendukung protokol kesehatan di sekolah yang memadai, dan guru-guru yang mengajar secara tatap muka wajib telah mengikuti program vaksinasi serta melakukan tes Covid-19 secara berkala.

“Kepada masyarakat, khususnya kepada orangtua dan guru, agar dapat membimbing dan memberikan arahan kepada anak atau murid untuk memahami pentingnya penerapan protokol kesehatan/prokes di lingkungan sekolah dan ketika berada di luar rumah, dikarenakan tingginya bahaya penularan/penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ketua MPR juga meminta pemerintah bersama guru menemukan inovasi baru untuk kurikulum pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau PJJ.

“Tujuannya, agar PJJ dapat lebih dioptimalkan dan tidak memberikan beban tugas-tugas yang terlalu berat kepada murid. Namun memastikan murid tertarik untuk mengikuti pelajaran dengan metode-metode kreatif dan mudah memahami materi yang disampaikan,” imbuh Ketua MPR bambang Soesatyo. ** DL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *