Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Utama

Kompak Indonesia Apresiasi Pimpinan KPK,Dewas KPK Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Soal Ini

31
×

Kompak Indonesia Apresiasi Pimpinan KPK,Dewas KPK Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Soal Ini

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum KOMPAK INDONESIA ,Gabriel Goa (foto:domi lewuk)
banner 325x300

JAKARTA,RELASIPUBLIK.COM-Ketua Umum Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia) Gabriel Goa mengapresiasi sikap tegas dan cerdas Pimpinan KPK, Dewas KPK dan Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Pasalnya, para penyidik lembaga anti korupsi tersebut berhasil mengungkap kasus dugaan pemeras Walikota Kota Tanjung Balai,Sumatera Utara, M.Syarial.

Menurutnya, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial AKP SR yang diduga kuat memeras Walikota Kota Tanjung Balai,Sumatera Utara, M.Syarial bukan kali pertama di KPK RI.Sebelumnya pada tahun 2006 seorang Penyidik KPK RI,Suparman melakukan hal serupa.

“Oknum terduga terbukti memeras Saksi dan menerima uang. Akibat perbuatannya itu,ia diganjar hukuman delapan tahun penjara. Adapun Fakta lainnya adalah bocornya informasi OTT dan menghilangnya Barang Bukti yang mau disita KPK RI juga perlu ditindaklanjuti serius Dewan Pengawas KPK RI,” kata Gabriel Goa, tokoh muda aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) juga aktivis anti korupsi yang getol memperjuangkan hak-hak masyarakat yang tertindas serta korban ketidakadilan hukum dan HAM di republik ini, sebagaimana dalam keterangan pers tertulisnya diterima awak media ini di Jakarta,hari ini.

Terpanggil untuk pencegahan Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan oleh oknum Pegawai,Penyidik dan Pejabat di KPK RI, maka Gabriel Goa dan kawan-kawannya yang tergabung dalam KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupso Indonesia) menyatakan menyampaikan enam poin kepada pihak terkait.

Pertama, memberikan apresiasi kepada Pimpinan KPK,Dewas KPK dan Kepala Divisi Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo yang telah menangkap dan memproses hukum Penyidik KPK AKP SR yang terbukti memeras Walikota Tanjung Balai,Sumatera Utara.”

Kedua,mendesak KPK untuk memberhentikan dan memproses hukum AKP SR.

Ketiga,mendesak Kapolri untuk memecat AKP SR dari Polri dan memproses hukum AKP SR. Keempat,mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban(LPSK) untuk bergerak cepat mendampingi AKP SR untuk berani ungkap apabila ada Auktor Intelektualis yang biasa mengatur pemerasan terhadap Pejabat baik Pusat atau Daerah yang dilaporkan Masyarakat atau Penggiat Anti Korupsi ke KPK RI.”

Kelima,mendesak Dewan Pengawasan KPK RI untuk meminta pertanggungjawaban Pimpinan KPK RI terkait bocornya informasi dan pemerasan yang dilakukan Oknum di KPK RI.

Keenam,mengajak Solidaritas Masyarakat dan Penggiat Anti Korupsi untuk mengawasi KPK RI dari upaya-upaya pembusukan lembaga Anti Rasuah KPK RI dengan target utama pembubaran.”

Kegigihan pria kelahiran Flores, ini tak hanya sekali dua dalam urusan HAM dan dukungannya terhadap KPK maupun lembaga Hukum di Indonesia dalam hal membela rakyat kecil. Gabriel Goa sudah puluhan tahun ikut aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat yang terdindas oleh hukum yang tak adil di negeri ini. Dirinya memahami betul akan pentingnya tugas lembaga-lembaga hukum, yang dibayar oleh rakyat kecil melalului hasil pajak yang disetorkan ke kas negara untuk benar-benar bekerja demi kepentingan rakyat dan negara,namun kadang diselewengkan oleh oknum-oknum yang berakhir di balik jeruji besi itu.

Oleh karena itu, Gabriel Goa berharap berbagai temuan terkait korupsi maupun pelanggaran HAM di Republik ini benar-benar ditindak tegas sesuai dengan norma hukum positip yang ada.

Itulah sebabnya, Gabriel Goa hampir saban hari keluar masuk di sejumlah lembaga pemerintah untuk memperjuangkan keadilan. Tak jarang Gabriel Goa menyabangi KPK, Ombusman RI, Komnas HAM RI, Kejaksaan,Pengadilan, Kepolisian, pun komisi Hukum di Parlemen RI.

Ia pun tak segan-segan turun ke jalan raya bersama para aktivis lainnya, meneteng toa, atau naik di atas kendaraan pic up mobil komando, menggelar orasi jika pemerintah terkait masih saja buta keadilan dan tuli akan aspirasi rakyatnya tentang kebenaran, keadilan.

Teuslah berjuang bung Gabriel Goa, hingga semua pihak membuka mata untuk melihat dan mendengarkan aspirasi rakyat Indonesia. ** (domi lewuk).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *