Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Legislatif

Jazilul Fawaid Doktor ke-120 dari Ilmu Pemerintahan IPDN

559
×

Jazilul Fawaid Doktor ke-120 dari Ilmu Pemerintahan IPDN

Sebarkan artikel ini
Dr. Jazilul Fawaid, Wakil Ketua MPR RI (Dok/Ist)
banner 325x300

JAKARTA ,RELASIPUBLIK.COM-Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid resmi meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepemerintahan dari Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tercatat orang yang ke-120 meraih gelar doktor dari lembaga pendidikan ilmu kepemerintahan itu. Adapu Sidang Terbuka Promosi Doktor di salah satu aula di kampus yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri itu.
“Saya bersyukur bisa lulus doktor,” kata Jazilul yang akrab dipanggil Gus Jazil.

Ia mengisahkan, bahwa Ilmu pemerintahan disebut ilmu yang jauh dari ilmu-ilmu yang sebelumnya telah ditekuni. Sebelum meraih gelar doktor dari IPDN, sebelumnya telah meraih gelar doktor dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum mendapat gelar dari program S3, ia lebih dulu menempuh program S2 di Institut Ilmu Al Quran, Jakarta, dan program S1 di Fakultas Syariah PTIQ, Jakarta.

Politisi Senior PKB ini berharap ilmu-ilmu yang telah ditekuni dapat bermanfaat, bagi diri skeluarga, dan yang lebih utama bermanfaat bagi orang banyak.

“Dalam tradisi pesantren ada ungkapan, ya Allah hindarkanlah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat,” beber Jazilul yang kini menjabat Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB di Parlemen Senayan itu.

Untuk menyelesaikan program S3 di IPDN, Jazilul Fawaid menyebut dirinya membutuhkan waktu 4 tahun. “Saya harus bekerja keras untuk menyelesasikan disertasi ini,” kisahnya.

Jazilul Fawaid mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi semangat dan dukungan sehingga program itu bisa diselesaikan. Apa yang ditimba di IPDN menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu menjadi bekal bagi dirinya untuk bisa lebih berkhimat dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Pimpinan MPR maupun tugas-tugas kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan lainnya.

Saat menempuh program S3 ilmu pemerintahan, membuat Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu harus belajar teori-teori ilmu pemerintahan dan masalah-masalah organisasi.

Adapun, judul disertasi yang diambil sebelum dirinya menjadi Wakil Ketua MPR. Judul disertasi yang dipilih oleh Jazilul adalah, ‘Pengaruh Iklim Organisasi, Koordinasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia’.

Dikisahkan, bahwa dari disertasi tersebut dirinya menyebut 10 pimpinan yang ada di MPR, 9 fraksi dan satu kelompok DPD, membuat semua aspirasi terwakili. “Hal demikian membuat situasi menjadi kondusif,” paparnya.

Adapun, sepuluh pimpinan disebut menunjukan MPR mampu beradaptasi dengan sangat cepat terhadap kompleksitas, dinamika, dan tantangan yang dihadapi. Dengan menganut kepemimpinan kolektif kolegial di MPR, dirinya yakin akan efektifitas dan efisiensi yang ditimbulkan.

Hadir dalam sidang terbuka, selain Rektor IPDN, promotor, dan penguji; juga ada Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dan Fadel Muhammad, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, pihak keluarga Jazilul Fawaid, undangan lainnya, serta puluhan wartawan.

“Perubahan dapat direspon dengan cermat dan bijak sehingga keputusan kelembagaan MPR merefleksikan kesamaan pemikiran dan mufakat dari segenap pimpinan dan anggota,” tutupnya. ** (DSL).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *