JAKARTA, RELASI PUBLIK – Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (Sekjend PKS) Aboe Bakar Alhabsyi memaparkan alasan PKS dan dirinya memilih Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024.
Aboe Bakar mengatakan, Anies adalah wakil dari perubahan. Ia menilai, Anies merupakan karakter antagonis dari penguasa.
“Artinya Anies memiliki konsep berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, dimana Anies memiliki harapan baru untuk Indonesia,” kaya Aboe Bakar dalam podcast bersama The Leonardo’s.
“Harus Anies Baswedan. Anies adalah wakil daripada perubahan, dia karakter antagonis dari pada penguasa dalam artian berbanding terbalik. Jadi dia punya suara baru, punya harapan baru,” sambungnya .
Selain itu, menurut Aboe Bakar, rakyat sudah mencapai titik jenuh terhadap berbagai problematika dalam kehidupannya jika tidak ada perubahan. Aboe menilai karakter rakyat menginginkan suasana baru dan suasana baru itu ada di Anies.
“Berbagai masalah dalam kehidupan rakyat sudah mencapai titik jenuh, karakter rakyat itu menginginkan suasana baru dan suasana baru itu ada di Anies,” ucapnya.
Ia juga menyinggung strategi Anies untuk mendekati kaum millenial melalui program ‘Desak Anies. Menurutnya, program Desak Anies membuat kaum millenial lebih dekat dengan Anies.
“Berbagai permasalahan ditengah masyarakat mulai dari masalah ketenagakerjaan, tata kelola pangan dan pasar, nelayan, pendidikan dan sebagainya didengar dan dicarikan solusi oleh Anies. Inilah yang membuat Anies disukai kaum millenial,” tambahnya.
Aboe Bakar mengatakan, perubahan adalah sebuah keniscayaan dan wajahnya putaran demokrasi.
“Permasalahan nelayan komplain terkait perizinan, petani kesulitan memperoleh pupuk karena harganya mahal dan sebagainya, semua itu butuh perubahan,” ucap Aboe.
Senada dengan itu, Dewan Pakar PKS Ahman Nurdin menilai Anies Baswedan adalah seorang pemimpin sejati.
“Beliau bicara tentang Indonesia, bukan kelompok, perorangan atau partai politik. Ini yang saya suka dari beliau,” ungkapnya.
Ahman mengakui, sudah lama jatuh hati pada kepemimpinan Anies Baswedan. Dia sudah mengaguminya sebelum PKS pertama kali mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres 2024.
“Sebelum Pak Anies dicalonkan oleh PKS, saya sudah suka. Dari sikap, dari saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, saya sudah suka. Wah bagus ini menjadi pemimpin Indonesia. Ternyata Tuhan mengabulkan bahwa beliau dicalonkan,” jelasnya.
