Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaJakartaTerbaru

Dinilai Lebih Murah dari Tol, Anies Bertekad Hidupkan Jalur Kereta Api Masa Kolonial di Sumbar

47
×

Dinilai Lebih Murah dari Tol, Anies Bertekad Hidupkan Jalur Kereta Api Masa Kolonial di Sumbar

Sebarkan artikel ini
banner 325x300

JAKARTA, RELASI PUBLIK – Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan berencana akan melakukan reaktivasi atau pengaktifan kembali jalur Kereta Api di Sumatera Barat jika terpilih menjadi Presiden pada Pilpres mendatang.

Pernyataan Anies ini keluar saat dirinya ditanya oleh pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia mengenai strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia dalam Dialog Capres bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 pada Kamis, (11/1/2024).

Anies menilai pembangunan jaringan kereta api merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan biaya logistik tersebut.

Anies mengatakan dalam jangka panjang, kereta api merupakan moda transportasi yang paling efisien. Namun, Anies menganggap pembangunan jalur baru tak banyak berubah bahkan sejak era kolonial. Karena itu, Anies ingin menghidupkan lagi jalur-jalur lama dan membangun jalur baru.

Dia memperkirakan revitalisasi jalur KA di Sumbar hanya membutuhkan dana Rp 16 miliar per kilometer.

“Kita ingin menghidupkan kembali di situ dan revitalisasi jalur kereta api di Sumatera Barat itu tahu berapa harganya? Rp16 miliar per Km, tidak mahal,” kata Anies.

Anies menambahkan untuk pembangunan jalur baru dibutuhkan dana Rp 60 miliar per kilometernya. Anies menilai harga itu jauh lebih murah ketimbang membangun jalan tol.

“Bandingkan kalau kita harus membangun jalan tol, pembebasan lahannya bisa 80 meter lebarnya, kemudian membangun konstruksinya harus on site. Tapi kereta api berbeda, semuanya bisa precast dan bisa dilaksanakan dengan pembebasan lahan yang sangat kecil,” ujar dia.

Anies menyebut Sumbar merupakan wilayah yang mempunyai jaringan kereta api paling luas. Sebab itu, dengan adanya kereta api dapat digunakan untuk kegiatan wisata dan transportasi masyarakat.

Dewan Pakar PKS Ahman Nurdin menilai rencana reaktivasi jalur kereta api di Sumatera Barat ini merupakan langkah strategis yang bisa menopang perekonomian daerah. Ahman juga mendukung rencana reaktivasi jalur kereta api tersebut.

Dia menyadari bahwa saat ini moda kereta api di Sumbar belum menjadi pilihan utama masyarakat layaknya di pulau Jawa.

“Sumbar berbeda dari daerah lain, tidak seperti di Pulau Jawa yang jumlah penduduknya banyak dan mobilitas masyarakatnya tinggi. Selain itu, kereta api juga baru menjangkau daerah tertentu, ini juga menjadi faktor mengapa kereta api belum menjadi pilihan,” paparnya.

Sejauh ini, jalur kereta api di Sumbar saat ini tersedia untuk rute Pulau Air-Simpang Haru-BIM-Duku-Pariaman dan Kayu Tanam, sedangkan jalur tidak tersedia ke daerah lain di Sumbar seperti ke Payakumbuh, Sawahlunto dan Solok.

Menurutnya sepanjang jalur kereta api Sumbar memiliki alam dan pemandangan yang indah. Dia pun berpendapat merupakan hal yang baik apabila jalur kereta api yang ada selama ini sudah tertimbun dan bahkan sudah didirikan bangunan itu bisa dihidupkan kembali.

“Ini juga bisa menopang pariwisata di Sumbar,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *