• REDAKSI
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Relasi Publik DKI
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang
No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang
No Result
View All Result
Relasi Publik DKI
No Result
View All Result
HOME JAKARTA BABEL JABAR BANTEN JATENG RIAU SULUT ACEH SUMUT KEPRI SULBAR SULTENG SULTRA GORONTALO SULSEL MALUKU MALUT PAPUA BARAT KALTARA KALSEL KALTIM PAPUA SUMBAR JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG JOGJA JATIM NTB NTT BALI KALBAR KALTENG

Sudin, ke Mentan Syahrul Limpo, Jangan Target Setinggi Langit, Pencapaian Sekaki Bukit ?

16 September 2020
Sudin, ke Mentan Syahrul Limpo, Jangan Target Setinggi Langit, Pencapaian Sekaki Bukit ?

Sudin,S.E, Ketua Komisi IV DPR RI Dapil Lampung (Sumber Foto:dok/DPR)

JAKARTA, RELASIPUBLIK.COM-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI di Gedung Bundar Komplek Parlemen, Jakarta Senin (14/9/2020). Di hadapan Ketua dan anggota Komisi IV DPR RI, Mentan Syahrul Yasin Limpo membeberkan targetnya bahwa mega proyek pertanian seluas 30.000 hekatar di Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah dipersiapkan bahkan akan selesai pada akhir tahun 2020 nanti.

Ia meyakinkini bahwa Intensifikasi lahan pertanian tersebut diharapkan dapat menyumbang produksi pangan Indonesia pada tahun 2020.

Berita Lainnya

Owner PT. Indah Logistik Cargo, Wakafkan Saham Perusahaan untuk Anak Yatim

Andi Akmal Pasluddin : Pemerintah Harus Buat Solusi Berjangka Atasi Gejolak Harga Pangan

Holding Pangan ID Food Kembali Distribusikan 57,5 Ton Minyak Goreng ke Pedagang Pasar

Menanggapi pernyataan itu, Legislator dari daerah pemilihan Lampung yang kini Ketua Komisi IV DPR RI itu ragu jika lahan pertanian seluas 30.000 hektar itu bisa ditanami tahun ini, karena waktunya tersisa empat bulan jika targetnya akhir 2020. Sudin pun mengaku, bahwa antara Januari-Frebuari 2020 dirinya sudah meninjau lokasi lahan tersebut.

Pria kelahiran Tanjung Karang, Lampung 15 November 1964 itu menegaskan bahwa lahan tersebut belum memiliki saluran irigasi yang layak pakai. Hal itu berdasarkan data yang didapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), irigasi di lahan tersebut baru akan diperbaiki.

“Pak, saya pernah menengok ke sana. 30.000 hektar itu masih rusak berat setahun yang lalu. Ya. Januari atau Februari saya sudah meninjau ke sana. Rusak berat, masih dalam perbaikan. Makanya tadi saya tanyakan, apakah bisa ditanam 30.000 Ha? Pakai apa tanamnya? 30.000 hektar itu banyak lho. Kalau melibatkan tenaga kerja, itu mungkin puluhan ribu (tenaga kerja). Apakah ada tenaga kerja di sana? Sedangkan tenaga kerja di sana itu kan sangat kekurangan,” ujar Sudin menirukan pernyataanya kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Ia menekankan, Kementan tidak perlu memasang target yang terlalu muluk, agar bisa dicapai. Kalau ada yang tidak tercapai, itu pun tidak terlalu jauh dari target.

“Ini yang jadi pertanyaan saya. Jangan target setinggi langit, pencapaian sekaki bukit. Saya nggak mau target terlalu tinggi, tiba-tiba enggak tercapai. Yang namanya enggak bagus siapa? Ya Menteri. Nanti rakyat tinggal menghujat, DPR-nya bodoh, mau saja dibohongi,” kritik Sudin dalam keterangan tertulis diterima awak media parlemen hari ini.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa lahan tersebut bisa mulai ditanami, pasalnya saluran irigasi primer, tersier, dan sekundernya telah tersedia, tinggal manajemen in-out nya saja dari 30.000 Ha itu.

Terkait dengan SDM yang akan terlibat pada pengerjaan lahan insentifikasi tersebut, Syahrul menjelaskan saat ini sudah ada tenaga kerja yang berasal dari petani transmigran dari Pulau Jawa, dan juga 300 orang Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD.

“Dan kami sediakan alat berat di sana, termasuk traktor yang sudah tersedia lebih dari 150 buah,” tegas mantan Gubernur Sulsel dua periode, dan eks politisi senior Partai Golkar yang hengkang ke Partai NasDem jelang Pemilu 2019 yang lalu. * (Dsl/Rls).

 

ShareTweetSend
Previous Post

Ketua DPR RI Minta Kampanye Kreatif Cegah Klaster Covid-19 di Pilkada

Next Post

Lemhannas RI Menghadap Presiden: Budaya Pertanian Baru-Mekanisasi Modern

Discussion about this post

  • REDAKSI
  • KODE ETIK
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
Perwakilan Jabodetabek

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK

No Result
View All Result
  • HOME
  • Berita Utama
  • Human Interest
  • Legislatif
  • Opini
  • Kriminal
  • Politk
  • Pariwara
  • Jabodetabek
    • Jakarta
    • Jakarta Barat
    • Jakarta Selatan
    • Jakarta Utara
    • Jakarta Timur
    • Bekasi
    • Bogor
    • Depok
    • Tangerang

© 2020 PT MEDIA RELASI PUBLIK